Program Studi D-4 Pengelolaan Perhotelan Universitas Dian Nuswantoro Semarang masuk dalam 20 besar pendampingan desa wisata terbaik dan lolos ketahap visitasi. Tahap tersebut merupakan tahap lanjutan untuk memilih perguruan tinggi sebagai pendamping desa wisata terbaik.

Dalam mengikuti program pendampingan desa wisata yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Progdi D-4 Pengelolaan Perhotelan Udinus mendampingi desa Walitelon, Kabupaten Temanggung. Pendampingan tersebut untuk menjadikan desa Walitelon sebagai desa wisata kampoeng dolanan.

Visitasi diadakan pada 20-22 November 2020 dan dilakukan penjurian oleh dua juri yakni Dr. Diana Simanjuntak ,M.Si dan Lia Afriza, S.E,M.M. Mereka melihat berbagai proses yang telah dilakukan Udinus semasa mendampingi desa Walitelon Utara, mulai dari melihat fasilitas, kuliner, penginapan bagi pengunjung hingga wisata yang ada di desa Walitelon Utara. 

Satu diantara juri dari Kemenparekraf, Dr. Diana Simanjuntak ,M.Si. menjelaskan program pendampingan desa wisata sebagai satu diantara cara mempercepat  pemberdayaan masyarakat. Menurutnya program tersebut bukan sebagai pemilihan desa wisata terbaik namun sebagai pemilihan perguruan tinggi terbaik dalam mendampingi desa wisata. Berbagai unsur yang dinilai yakni sasaran atau target dari perguruan tinggi, hingga perubahan yang terjadi setelah perguruan tinggi melakukan pendampingan selama kurang lebih 6 bulan. Dalam program pendampigan desa wisata, telah terdapat 100 perguruan tinggi yang berpartisi.

“Kami melakukan visitasi sebagai cara untuk mengecek apakah sesuai yang ditulis oleh perguruan tinggi dalam laporannya dengan fakta dilapangan.  Penilaian kami telah sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh Kemenparekraf,” jelas dia.

Dalam prosesnya, Program Studi D-4 Pengelolaan Perhotelan Universitas Dian Nuswantoro Semarang telah melakukan berbagai perubahan dan pendampingan di desa Walitelon, Kabupaten Temanggung

Desa Wisata Walitelon, Kabupaten Temanggung sendiri adalah desa wisata yang difokuskan untuk anak-anak, karena disana terdapat permainan tradisional dan berbagai hasil produk rumahan. Permainan tersebut seperti egrang, congklak, gapyak, bermain tali, serta edukasi pembuatan permainan dengan bahan ramah lingkungan.

Sementara itu, Ketua tim pendamping desa wisata dari Udinus, Syaiful Ade Septemuryantoro S.Pi, M.Si mengungkapkan pada tahun ini juga, desa Walitelon, Kabupaten Temanggung juga telah menjadi desa wisata berkembang, dimana sebelumnya masih menjadi desa wisata rintisan. Telah 2 tahun Udinus melakukan pendampingan kepada desa tersebut, dimulai pada tahun 2019 lalu.

“Masuknya Udinus menjadi 20 besar pendamping terbaik dan masuk pada tahap selanjutnya, menjadi prestasi yang membanggakan bagi Progdi D-4 Pengelolaan Perhotelan Udinus,” Ungkap Syaiful dengan rasa bangga.(Humas/Alex. Foto: Alex)