Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) gelar acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas mengenai Pengelolaan Data Sampah Kota Semarang. Kegiatan tersebut merupakan bagian masuk dalam Program Matching Fund Kedaireka. 

FGD yang diadakan di Gedung I lantai 1 Udinus memiliki tujuan untuk terjalinnya kolaborasi yang lebih mendalam dan menyeluruh antara perguruan tinggi dengan industri. Puluhan peserta turut mengikuti kegiatan yang membahas mengenai pengelolaan data sampah di Kota Semarang tersebut. 
 
Dalam diskusi tersebut, narasumber memaparkan materi yang mengusung topik Pengelolaan Data Sampah Kota Semarang, menghadirkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, FX, Bambang Suranggono, S.Sos, dan Kepala Bidang (Kabid) serta Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kota Semarang, Arwita Mawarti, S.T., M.T. 
 
Ketua Tim Kedaireka dari Fakultas Teknik (FT) Udinus , Dr. Ir. Dian Retno Sawitri, M.T., menjelaskan bahwa materi mengenai Strategi Perencanaan, Pengendalian, dan Pengurangan sampah. Selain itu, Dian Retno juga mengungkapkan saat ini, hanya sembilan persen sampah yang telah didaur ulang.
 
“Melalui diskusi ini kami ingin adanya kolaborasi antar perguruan tinggi dan industri maupun pemerintah untuk menanggulangi sampah khususnya di Kota Semarang. Berbagai hal telah didiskusikan di FGD ini,” jelasnya. 
 
Sementara itu, Kabid Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kota Semarang, Arwita Mawarti, S.T., M.T., menyampaikan terkait pengelolaan sampah di Kota Semarang. Menurutnya perencanaan pembangunan memiliki peran dalam pengelolaan sampah ini. Arwita juga menampilkan sepintas sejarah pengolalaan sampah di Semarang.  Mulai open dumping di tahun 1991 hingga saat ini menggunakan sistem PSEL (Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik) yang ramah lingkungan. 
 
“Fenomena saat ini, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka produk sampah meningkat. TPA sudah mulai overload, sesuai dengan data, 900 ton masuk ke TPA. Ditampilkan sepintas sejarah pengolalaan sampah di Semarang,” jelasnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, FX, Bambang Suranggono, S.Sos, menjelaskan Bank sampah ini memaparkan bahwa bank sampah banyak bekerja sama dengan pelaku usaha. FX, Bambang Suranggono,  juga berharap di masa depan masalah sampah dapat teratasi dengan adanya teknologi yang ada.
 
 “Dengan Bank sampah ini, kita untuk kedepannya dapat menghadirkan dan banyak bekerja sama dengan pelaku-pelaku usaha. Jadi, kita akan bekerja sama dengan pelaku-pelaku usaha yang lainnya. Harapan kita nanti teknologi di tahun 2024 kita bisa mengatasi sampah baru bisa dipilih menjadi listrik, serta sampah di sekitar 40 hektar,” harapnya. 
 
Terdapat juga dua kegiatan lanjutan yakni workshop mengenai Aplikasi ERP pada industri berbasis circular economy,  diadakan pada jumat, 23 September 2022 selepas FGD tersebut. Sedangkan pada Sabtu 24 September 2022, dibahas mengenai Aplikasi ERP Pada industri manufaktur. (Humas Udinus/Diandra. Foto : Humas Udinus)