Mahasiswa Program Sarjana Teknik Informatika Udinus - Akhmad Faizal

“Robotika bukan hanya merangkai kabel atau menulis kode. Tetapi juga bagaimana mengatasi error, membaca datasheet, dan mengintegrasikan berbagi komponen menjadi satu sistem yang berfungsi.” Itulah yang disampaikan terkait robotika oleh mahasiswa Program Sarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Akhmad Faizal.

Menurut mahasiswa akrab disapa ‘Faiz’, kemampuan memecahkan masalah dan pemahaman dasar pemrograman serta elektronika menjadi skills terpenting dalam menekuninya. Ketertarikannya di bidang robotika mulai tumbuh saat memasuki masa perkuliahan. Lebih tepatnya saat ia bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dinus Robotic Club (DRC). 

Rasa penasarannya berubah menjadi ketertarikan mendalam ketika mulai terlibat langsung dalam prosesnya. Ia bahkan terlibat dalam berbagai perlombaan. Terbaru, ia meraih Juara 1 bidang Creative and Bussiness Fira Indonesia Open 2025.

“Menurut saya bidang ini sangat menarik dan menantang. Perpaduan antara hardware and software, dapat dikembangkan untuk memberi solusi sebuah permasalahan. Dari kode menjadi sebuah sistem yang dapat bergerak sesuai perintah dan logika yang diberikan,” ujarnya.

Ia mengaku sangat menikmati proses eksplorasi teknologi. Terutama ketika berhasil membuat perangkat yang dapat berjalan otomatis sesuai instruksi dari program yang dibuat. Muncul perasaan puas dan bangga ketika melihat hasil kerjanya dapat mengontrol motor, membaca sensor, bahkan mengirimkan data ke sistem berbasis web. 

“Dari pengalaman tersebut, saya semakin terdorong untuk mendalami bidang robotika dan juga Internet of Things (IoT), karena saya melihat ilmu ini memiliki aplikasi yang luas dan nyata. Seperti dalam sistem monitoring bahan bakar atau BBM maupun sistem antrian otomatis,” sambung mahasiswa angkatan 2022 itu.

Keterkaitan Robotika dan Informatika

Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, Faiz menuturkan bahwa informatika dan robotika saling berkaitan. Informatika memberi ‘jiwa’ pada robot melalui logika, algoritma, dan pemrograman. Hal itu membuat robot bisa berpikir, merespons lingkungan lewat data sensor, mengambil keputusan, serta terhubung dengan sistem.

“Di sisi lain, dunia robotika menjadi media nyata untuk menguji dan menerapkan teori-teori informatika. Apa yang sebelumnya hanya berupa baris kode, di robotik bisa dilihat langsung hasilnya. Seperti bagaimana data diproses, algoritma pengendalian bekerja, dan sistem dapat berinteraksi secara fisik dengan dunia nyata,” jelasnya.

Di era sekarang, robotika maupun IoT memegang peran penting karena banyak sektor yang membutuhkan, membuat peluangnya menjadi semakin besar. Ke depannya, pria kelahiran 2004 itu berkomitmen ingin terus mengembangkan skill, membuat banyak proyek yang dapat diimplementasikan di dunia nyata. Terutama yang berkaitan dengan IoT dan solusi untuk industri.

“Ke depannya, saya ingin masuk ke dunia kerja atau riset yang linear dengan passion saya di bidang informatika dan robotika, atau bahkan bisa jadi entrepreneur di bidang teknologi, dan dapat berbagi ilmu dengan yang lain,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)