Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) tak henti-hentinya membuat gebrakan baru. Lewat program bertajuk ‘Sehari Jadi Rektor 2025’, dua mahasiswa mendapat kesempatan merasakan langsung peran menjadi orang nomor satu di kampus. Mereka menjalankan agenda padat Rektor Udinus selama satu hari penuh, pada Selasa (29/07).

Untuk pertama kalinya, dua mahasiswa yang telah mengikuti seleksi ketat akan mengikuti kegiatan Sehari Jadi Rektori. Rektor Mahasiswa 2025 yang terpilih adalah Radjwa Atsala Vindramekka, dan mahasiswi Program Sarjana Teknik Informatika, Cherishta Joane Nungki. Keduanya tidak hanya duduk manis saja, melainkan mengikuti kegiatan rapat hingga menerima kunjungan dari kampus lain.

Dalam sambutannya, Rektor Udinus, Prof. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa menjadi seorang pemimpin. Mereka bisa merasakan langsung bagaimana caranya memimpin perguruan tinggi dengan 16 ribu mahasiswa.

“Rektor mahasiswa akan kami latih dengan praktik secara langsung. Kalau ada yang salah akan diajari, kalau baik akan disupport. Lewat kegiatan ini kami juga mendapat ide brilian dari beberapa mahasiswa, namun dua mahasiswa ini yang visi misinya sesuai dengan Udinus. Pengalaman seperti inilah yang tidak bisa didapatkan di tempat lain kecuali di Udinus,” ujarnya.

Rektor mahasiswa juga berkeliling untuk memantau beberapa kegiatan matrikulasi dari mahasiswa baru. Mereka juga meresmikan fasilitas kampus dan program kerja yang sebelumnya sudah dicanangkan saat proses seleksi.

Rajwa Vindramekka melalui program ini meresmikan program kerjanya ‘Green Campus’, dengan memberikan fasilitas tempat sampah yang sudah dipisah antara organik dan anorganik. Satu hal yang menarik menurutnya adalah bisa menaiki mobil Rektor, yaitu H 1 DN. Ia mengaku bangga karena bisa merasakan langsung bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik.

“Saya bangga dan merasa memiliki tanggung jawab yang besar karena mendapat kesempatan memimpin ribuan orang yang ada di Udinus ini. Saya juga lebih memahami bagaimana tahapan-tahapan yang sudah dirancang dalam sistem untuk menjalankan sebuah perguruan tinggi,” ungkapnya.

Sebelumnya, kedua mahasiswa terpilih sudah mengikuti rangkaian seleksi ketat, dimulai dari penulisan esai 100 kata yang menuangkan ide mereka, hingga wawancara langsung dengan Rektor Udinus dan Ketua Yayasan Dian Nuswantoro.

Sementara itu, Cherishta Joane meresmikan program ‘Kata Dinusian’ yang bisa dimanfaatkan langsung oleh seluruh mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya melalui media gambar. Menurutnya, menjadi seorang rektor bukan hanya soal memimpin, tetapi juga harus bisa mendengar suara mahasiswanya. Melalui programnya, mahasiswa diajak untuk menuliskan harapan mereka terkait sistem perkuliahan, organisasi, maupun kehidupan kampus.

“Menjadi kehormatan bagi saya bisa terpilih menjadi Rektor mahasiswa, karena hanya orang terpilih saja yang bisa mendapatkan posisi ini. Senang juga karena bisa merasakan kesibukan menjadi rektor, dari mulai rapat, kunjungan ke beberapa fasilitas, hingga menandatangani surat pengajuan,” imbuhnya.

Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan ruang belajar baru untuk melatih sudut pandang mereka soal kepemimpinan dan manajemen kampus dari balik layar. Sebagai bentuk apresiasi, kedua mahasiswa terpilih mendapatkan sertifikat, uang pembinaan, dan ‘Wall of Fame’ yang terletak di perpustakaan Udinus. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Editor: Nining. Foto: Humas Udinus)